Gunung Ungaran | |
Ketinggian | 2.050 meter (6.726 kaki) |
---|---|
Daftar | Ribu |
Lokasi | |
Lokasi | Jawa Tengah, Indonesia |
Koordinat | 7,18°LS 110,33°BT |
Geologi | |
Jenis | stratovolcano |
Umur batuan | Holocene |
Sabtu, 01 Februari 2014
Gunung Ungaran
Posted by Unknown
On 21.11
| No comments
Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Dengan ketinggian 2.050 meter, gunung ini adalah gunung tinggi pertama yang dilihat pengendara dari Semarang ke arah selatan, di sisi kanan (barat). Menurut catatan-catatan sejarah, nama-nama lain gunung ini adalah Karundungan (prasasti Kuti), Karurungan/Karungrangan (Tantu Panggelaran), Karungrungan (Perjalanan Bujangga Manik, Serat Aji Saka, Serat Kanda), Kroenroengan (Domis, 1825), dan Ngroengroengan (Bleeker 1850, Friederich 1870).
Di kaki gunung ini terletak kota Ungaran, pusat pemerintahan Kabupaten Semarang.
Gunung Ungaran termasuk gunung berapi berapi tipe strato. Gunung ini memiliki tiga puncak: Gendol, Botak, dan Ungaran. Puncak tertinggi adalah Ungaran.
Dari puncak gunung ini, jika memandang ke utara akan terlihat Laut Jawa sedangkan jika membalikkan badan, akan terlihat jajaran (dari kiri ke kanan) Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Kendalisodo dengan Rawa Peningnya, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Perahu.
Tidak ada catatan yang jelas mengenai aktivitas gunung ini. Namun, diperkirakan gunung ini pernah meletus pada zaman kerajaan dahulu, dengan letusan yang amat dahsyat sehingga menghancurkan dua pertiga bagian puncak dari semula sehingga yang dapat dilihat sekarang adalah hanya sepertiga bagian dari gunung Ungaran berapi purba. Diperkirakan, gunung ini sedang mengalami masa tidur panjang dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali.
Gunung Ungaran mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Di lerengnya terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsongo (Bahasa Jawa: gedong = gedung, songo = sembilan). Terdapat pula beberapa air terjun (curug), di antaranya Curug Semirang dan Curug Lawe. Juga terdapat gua, yang terkenal dengan nama Gua Jepang. Gua ini terletak 200 meter sebelum puncak, tepatnya di sekitar perkampungan Promasan (perkampungan para pemetik teh). Di sini terdapat pula reruntuhan bekas pemandian kuno.
Menurut mitos masyarakat setempat, di lereng gunung di antara jajaran candi ini terdapat kawah berbau belerang yang merupakan makam Dasamuka. Konon Dasamuka yang suka mabuk dikubur di kawah ini oleh Hanoman. Hanoman sendiri kemudian berdiam di Gunung Telomoyo mengawasi Dasamuka jika sewaktu-waktu bangkit. Dasamuka bisa bangkit jika ia mencium bau minuman keras, hingga masyarakat setempat (dulu) tidak berani minum minuman keras di areal Candi Gedong Songo.
Jumat, 03 Januari 2014
Umar – "Al Faruq" Yang Tegas Dan Pemberani
Posted by Unknown
On 08.24
| No comments
Siapa yang kemudian tidak kenal dengan seorang sosok sahabat
Rasulullah shallahu’alaihiwassalam yang sangat tegas, keras dan
pemberani, yaitu Umar bin Khattab.
Ketegasan dan
keberaniannya membuat orang-orang kafir tunggang langgang jika harus
kemudian berhadapan dengannya. Seseorang yang dahulunya jahiliyah bahkan
mengubur hidup-hidup anak kandungnya sendiri karena tradisi
kejahiliyahan walaupun ia melakukannya penuh dengan isak tangisan "Aku
menangis ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian
menyisir janggutku". Bukan hanya itu, dia bahkan sangat marah dan
memukul adiknya ketika diketahui telah memeluk ajaran “sesat” yang telah
di bawa oleh seseorang yang bernama Muhammad. Tapi kemudian disitulah
hidayah melumpuhkan hatinya hingga kemudian syahadat terlantun dari
bibir lantangnya.
Umar bin Khattab
memiliki julukan khusus yang diberikan oleh Rasulullah saw yaitu Al
FAruq yang berarti Sang Pembeda. Dalam sebuah hadist Rasulullah saw yang
diriwayatkan oleh HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim dikatakan
bahwa “Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati
SEJARAH BERDIRINYA INPALA (INSAN PECINTA ALAM) UMAR AL FAROEQ
Posted by Unknown
On 08.18
| No comments
Sejarah
berdirinya komunitas pecinta alam ini dimulai saat kurang aktifnya kegiatan
dikepanduan . Hal ini disebabkan karena pergantian kepengurusan ditubuh
kepanduan ditingkat ranting yang kami
ikuti dan pergantian ini tidak sejalan dengan keinginan dan cita – cita kami (anggota INPALA sekarang,red) sebelumnya
. Karena bosan sudah lama tidak mengadakan kegiatan alam , oleh karenanya
beberapa diantara anggota dari kepanduan tersebut memutuskan untuk mengadakan
kegiatan alam . Hal ini juga ditujukan untuk mengembalikan rasa pecinta alam
kami yang sebelumnya mulai redup . Sejalan dengan keinginan kami mengadakan
kegiatan alam ini . Kami berfikir untuk sekalian saja membuat dan mendirikan
komunitas baru yaitu komunitas pecinta alam . Semua anggota yang dulunya aktif
dibidang kepanduan pun sejutu akan hal tersebut .
Langganan:
Postingan (Atom)